Langsung ke konten utama

Do'a













ya Tuhan
dengarkanlah permintaan hati
yang teraniaya sunyi
dan berikanlah arti pada hidupku
yang terhempas yang terlepas
pelukanMu, bersamaMu
dan tanpaMu aku hilang selalu

ya Tuhanku
inikah yang Kau mau
benarkah ini jalanMu
hanyalah Engkau yang kutuju
pegang erat tanganku
bimbing langkah kakiku
aku hilang arah
tanpa hadirMu

Tuhanku
dalam gelapnya malam hariku
sedih ini tiada arti
jika Kaulah sandaran hati


diambil dari lirik lagu "Permintaan Hati dan Sandaran hati" oleh Letto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Is he the one?

Hari ini aku datang ke acara pernikahan teman, terus terlintas lagi pertanyaan yang sama setiap kali menghadiri acara seperti ini. Kok mereka bisa yakin ya...bahwa orang yang duduk di sebelahnya (pasangannya) itu adalah ”the one”. Harus kuakui bahwa aku salut dengan orang-orang yang berani mengambil keputusan untuk menuju ke jenjang pernikahan. Rasanya hebat aja? Apalagi kalau pasangan yang menikah itu usianya masih dibawahku..he..he.. Mereka itu memutuskan menikah karena memang udah yakin kalau dia itu adalah ”the one”-nya atau karena sudah nggak tahu lagi mau ngapain karena pacaran sudah lama atau karena usia sudah mepet dengan kepala tiga atau karena desakan orang tua dan lingkungan? sederet pertanyaan itulah yang selalu ada di kepalaku. Terus, bagaimana caranya untuk mengetahui bahwa “yes, he/she is the one for me”. Apakah ada semacam feeling atau firasat apa gitu waktu bertemu dengannya? Itu yang selalu kutanyakan pada teman-temanku yang sudah menikah. It is the w...

Puncak itu Semu

Disini, di episode terbaruku, kucoba untuk melihat rangkaian frame dalam episode hidupku sebelumnya. Di suatu tempat dan waktu antara 5 - 6 tahun yang lalu, masih teringat jelas, dimana dalam pikiranku saat itu, aku merasa itulah masa yang terberat dalam hidupku. Aku berkeinginan untuk sesegera mungkin dapat melampauinya, kalau perlu melangkahi masa itu. Keinginanku terlalu besar, bisa dibilang terobsesi. Pernah ada kata 'menyerah' tapi ternyata aku bisa bangkit lagi. Tetapi baru sekarang aku sadar, mungkin itulah proses yang harus aku lalui. Andai aku tidak pernah mengalami tempaan di masa itu aku tidak akan pernah sampai disini. Masih dengan segala kesadaran dan kebodohan yang aku miliki. Satu tempat satu waktu tapi ternyata tiap-tiap orang mempunyai pandangan yang berbeda. Saat ini aku berada di suatu tempat dan waktu yang dulu aku impikan, kalau hidup diibaratkan perjalanan mendaki gunung, mungkin orang akan melihat aku berada di puncaknya. Tapi ternyata, diriku yang dipand...

Monolog

Hari ini kulihat dia, dengan pandangan mata yang pasrah Pasrah, karena tidak tahu apa yang harus dilakukan Perasaan yang tidak menentu yang tak tahu harus tertumpahkan pada siapa Karena dia tahu takkan ada yang peduli atau bakal tahu jawabnya Hati yang serasa dipukul berton-ton palu Hati yang sesak serasa tidak bisa bernapas Badan seperti tidak bertulang Menyangga tubuhpun tiada kuasa Maju tidak tahu arah, ke belakang tidak mungkin Adakah secercah kesempatan Tidak ada.......apakah harus berhenti? Terlalu naif Dia tersenyum bahkan tertawa Tertawa keras sekali kemudian meratap sendiri Kulihat dia semakin tidak berdaya....adakah jawaban, pengertian, atau uluran tangan Haruskah kukasihan? Apakah yang kulihat ini adalah penyesalan? Atau pilunya hati karna kehilangan? Atau ketakutan akan kehilangan? Kulihat dia tiada semangat Sebegitu cepatnya dirinya berubah Tak kulihat lagi semangat nya yang dulu, senyum nya lagi, impian serta harapannya yang kadang terlalu tinggi Sebegitu jatuhnya kah dir...