Disini, di episode terbaruku, kucoba untuk melihat rangkaian frame dalam episode hidupku sebelumnya.
Di suatu tempat dan waktu antara 5 - 6 tahun yang lalu, masih teringat jelas, dimana dalam pikiranku saat itu, aku merasa itulah masa yang terberat dalam hidupku. Aku berkeinginan untuk sesegera mungkin dapat melampauinya, kalau perlu melangkahi masa itu. Keinginanku terlalu besar, bisa dibilang terobsesi. Pernah ada kata 'menyerah' tapi ternyata aku bisa bangkit lagi.
Tetapi baru sekarang aku sadar, mungkin itulah proses yang harus aku lalui. Andai aku tidak pernah mengalami tempaan di masa itu aku tidak akan pernah sampai disini. Masih dengan segala kesadaran dan kebodohan yang aku miliki.
Satu tempat satu waktu tapi ternyata tiap-tiap orang mempunyai pandangan yang berbeda. Saat ini aku berada di suatu tempat dan waktu yang dulu aku impikan, kalau hidup diibaratkan perjalanan mendaki gunung, mungkin orang akan melihat aku berada di puncaknya. Tapi ternyata, diriku yang dipandang di puncak ini tidak merasakannya, sering kutanyakan pada diriku kenapa tempat dan waktu yang dulu aku impikan tidak juga membuatku cukup merasakan indahnya suasana. Aku malah merindukan masa-masa 5 - 6 tahun yang lalu. Masa perjuanganku.
Ternyata untuk merasakan indahnya suasana, manisnya bahagia, bukanlah berada di puncak tertinggi, bukanlah tercapainya segala keinginan dan tujuan kita. Sejuknya angin kebahagiaan hanya dapat dinikmati selama perjalanan pendakian, apakah perjalanan itu terhalang oleh ilalang atau hujan badai. Entah apakah dalam proses tersebut ada rintikan air mata atau hembusan senyum kegembiraan. Nikmati saja setiap tarikan nafas bahagia ataupun setiap tarikan napas yang menyakitkan karena semuanya akan kita rindukan kelak di suatu saat dan waktu.
Dan puncak yang sangat kita inginkan itu adalah semu semata karena puncak itu tidak pernah ada.
Aku semakin setuju dengan pendapat yang mengatakan “Life is not about being happy, it’s about being content".
Komentar
salam kenal ya :)P
:)
~Ria~