Langsung ke konten utama

Menulis


Aku hanya ingin menulis, itu saja. Tapi aku tidak tahu apa yang akan aku tuliskan. Menulis mengenai kegiatanku hari ini, kurasa tidak, itu hanya akan menyebarkan sebagian kecil privasi kepada orang lain. Mengenai kegalauan hati, kurasa juga tidak karena kurasa akan semakin ruwet saja kalau dituliskan dan dituangkan menjadi kata-kata. Atau malahan akan semakin bingung kalau membacanya.

Aku hanya ingin menulis saja, yang sederhana, titik. Tidak peduli apa yang dipikirkan orang lain tatkala membacanya. Mengapa harus peduli dengan apa yang dipikirkan dengan orang lain? Karena kurasa diriku sendiripun belum sepenuhnya mengerti tentang sebenarnya diri ini. Jadi lebih baik menyelami diri sendiri dari pada memikirkan pemikiran orang lain terhadap diri ini.

Aku hanya ingin menulis, itu saja. Tulisan yang akan menjadi dokumentasi diri, yang mencerminkan perkembangan pemikiran, perkembangan diri. Tulisan yang mencerminkan sampai dimana diri ini telah berkembang. Perkembangan menuju yang lebih baik atau sebaliknya.

Aku hanya ingin menulis, dimana ketika membacanya suatu saat nanti aku ingin tersenyum. Mengenang kembali saat-saat malam dan saat-saat siang dalam hidup yang telah kulalui. Itu saja. Sederhana. Sesederhana hidup ketika kita mulai memikirkan dan mulai mencari maknanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Do'a

ya Tuhan dengarkanlah permintaan hati yang teraniaya sunyi dan berikanlah arti pada hidupku yang terhempas yang terlepas pelukanMu, bersamaMu dan tanpaMu aku hilang selalu ya Tuhanku inikah yang Kau mau benarkah ini jalanMu hanyalah Engkau yang kutuju pegang erat tanganku bimbing langkah kakiku aku hilang arah tanpa hadirMu Tuhanku dalam gelapnya malam hariku sedih ini tiada arti jika Kaulah sandaran hati diambil dari lirik lagu "Permintaan Hati dan Sandaran hati" oleh Letto

Lelaki Penggenggam Hujan - Review

Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan Penulis : Tasaro GK 16 Juli 2012, sekitar 22.00 Akhirnya buku setebal 543 halaman ini terselesaikan sudah. Rekor kurasa. Biasanya kalau dihadapkan pada buku dengan jumlah halaman ratusan, sangat sulit untuk menuntaskannya.  Setiap halamannya kubaca tidak loncat-loncat ke halaman selanjutnya. Harus diakui bahwa penulisnya memang hebat dalam merangkai setiap katanya menjadi kalimat-kalimat yang bisa bertutur secara runtut dan merangkai menjadi cerita yang mengalir sehingga pembaca ikut terhanyut mengikutinya. Saat melihat judulnya, bahwa buku ini merupakan biografi Sang Nabi Muhammad, aku pikir , buku ini akan berat untuk dibaca, tapi ternyata dugaanku salah, buku ini lebih mudah dimengerti dan lebih masuk ke pemahaman mengenai sosok Nabi Muhammad. Harus aku akui dengan membaca buku ini, aku lebih mengenal sosok Nabi Muhammad. Yang terus terang selama ini, aku mengenal hanya melalui  buku pelajaran islam, dan buku bacaan islami lainnya t

Puncak itu Semu

Disini, di episode terbaruku, kucoba untuk melihat rangkaian frame dalam episode hidupku sebelumnya. Di suatu tempat dan waktu antara 5 - 6 tahun yang lalu, masih teringat jelas, dimana dalam pikiranku saat itu, aku merasa itulah masa yang terberat dalam hidupku. Aku berkeinginan untuk sesegera mungkin dapat melampauinya, kalau perlu melangkahi masa itu. Keinginanku terlalu besar, bisa dibilang terobsesi. Pernah ada kata 'menyerah' tapi ternyata aku bisa bangkit lagi. Tetapi baru sekarang aku sadar, mungkin itulah proses yang harus aku lalui. Andai aku tidak pernah mengalami tempaan di masa itu aku tidak akan pernah sampai disini. Masih dengan segala kesadaran dan kebodohan yang aku miliki. Satu tempat satu waktu tapi ternyata tiap-tiap orang mempunyai pandangan yang berbeda. Saat ini aku berada di suatu tempat dan waktu yang dulu aku impikan, kalau hidup diibaratkan perjalanan mendaki gunung, mungkin orang akan melihat aku berada di puncaknya. Tapi ternyata, diriku yang dipand