Langsung ke konten utama

Cinta lagi ? Cinta lagi !


”disini kuberdiri di depan cermin

kulihat diriku dalam bayangan yang masih buram

kuperlukan cahaya agar kulihat

diriku seutuhnya”




Masalah cinta akan tetap merupakan sesuatu yang menarik dan misterius dalam kehidupan ini. Kepada siapa, kapan dan dimana tidak ada yang tahu. Datang dan pergi begitu saja tanpa permisi kepada yang mempunyai hati. Dari yang muda sampai tua, dari kutub utara sampai kutub selatan, dari kita lahir sampai masuk liang lahat tak pernah luput dari cinta. Ada yang bilang kehidupan ini ada karena adanya cinta. Sebesar itukah pengaruh cinta dalam hidup ini? Tidak perlu jawaban yang panjang lebar karena sekitar kita sudah memberikan jawaban. Dan kehidupan ini akan musnah ketika cinta itu tidak ada lagi disini.

Maka jangan heran kalau banyak musisi yang menciptakan lagu bertemakan tentang cinta. Terkadang bosan juga mendengarnya. Tapi bagaimana lagi lha wong permintaan pasarnya juga seperti itu. Seperti layaknya lapisan atmosfer yang mengelilingi bumi ini cinta juga berlapis-lapis, ada tingkatan-tingkatannya lho dan setiap orang mempunyai representasi yang berbeda-beda tentang cinta. Cinta yang seperti apa yang pernah dirasakannya.

Bagaimana tingkatan cinta ”sebenarnya cinta” itu? Aku juga belum tahu, karena yang aku rasakan kayaknya masih jauh dari itu, tapi aku ambil contoh ajalah biar terkesan agak romantis...he..he... seperti yang ada dalam syair milik Sapardi Djoko Damono. Menurut pendapatku isi syairnya berbicara mengenai cinta yang ”sebenarnya cinta” dimana dalam ”sebenarnya cinta” itu bersemayam cinta yang tanpa bersyarat, penuh keikhlasan dan akan tetap terasa kebahagiannya walaupun sang pecinta tak dikenal, dianggap tak pernah ada atau bahkan hancur sekalipun. Ck..ck..

Seperti yang tertulis di buku-buku, cinta pada tingkatan yang tertinggi adalah cinta kepadaNya. Tentunya yang bisa mencapai tingkatan itu hanya orang-orang tertentu saja. Dan kita takkan pernah bisa merasakan cinta pada tingkatan yang lebih tinggi kalau kita tidak pernah merasakan cinta pada tingkatan yang terendah, bagaimana bisa mau mencintai Yang Tertinggi kalau rasanya cinta aja nggak tahu? Oleh sebab itu cinta kepada sesama adalah first step...langkah awal untuk menuju step berikutnya. Dengan begitu kita akan dapat merasakan nikmatnya orang yang mencinta baik dikala bahagia ataupun pedihnya. Sebelum mencintai kekasih sejati, maka cintailah makhluk ciptaannya dulu.

Jadi, buat temanku yang kemarin curhat karena sedang jatuh cinta. Syukurilah karena itu adalah anugrah. Jangan berprasangka yang macam-macam dulu, nikmatilah saja he..he... Cinta adalah perasaan dan tindakan yang wajar walaupun kadang tidak rasional.

Dan untuk orang yang kucintai, It's hard to say............, because it's not easy to be me.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencarian ataukah Penemuan ?

Telah memasuki satu bulan rutinitas harianku dijungkirbalikkan oleh jadwal kerja yang baru. Pagi hari saat semua sibuk menuju tempat mengais rejekinya, aku pulang dengan membayangkan indahnya berada di antara pelukan bantal dan guling. Malam hari, jam delapan malam, belumlah malam, masih sore untuk ukuran kota Jakarta, saat semua sedang melepas penat dan letihnya, aku malah berjalan di antara temaram lampu jalan menuju tempat yang katanya tempat mendulang rejeki. Tengah malam, saat kesunyian mencapai puncaknya, saat semesta hening sesaat, aku masih disibukkan di depan komputer dan kertas-kertas. Jungkir balik, pagi dan siang jadi malam, malam jadi siang. Sesaat menyenangkan karena keluar dari rutinitas selama bertahun-tahun. Tetapi di antara sesaat  dan hal yang menyenangkan itu ada hal-hal yang tidak menyenangkan. Berangkat di malam hari  adalah bagian yang tidak menyenangkan, walaupun libur 2 harinya sangat sangatlah menyenangkan. Dan aku berbahagia untuk itu. J...

Menangislah...

"saat aku tertawa di atas semua saat aku menangisi kesedihanku ................................ saat aku mencoba merubah segalanya saat aku meratapi kekalahanku" by d'Massive Dengan menangis dapat memberikan keseimbangan pada jiwa.... lha kok bisa....? Jangan berpikir kalo menangis hanya karna sedih, atau meratapi sesuatu.......... Dengan menangis dapat memberikan kekuatan, dapat memberikan penerang, apa yang harus dilakukan selanjutnya, dalam kondisi emosi yang kacau.....ibaratnya seperti lentera dalam gelapnya malam..oleh karna itu menangislah.......... Katanya lho...menangis adalah salah satu cara untuk membersihkan hati...... terus mosok harus sering menangis sich....he..he.. Kalo mo jujur aku bisa sampai di sini, di Jakarta yang tak pernah terbayang sebelumnya...dibalik semuanya itu udah banyak cucuran airmata yang udah tertumpah.........kalo mau ditempatin di wadah satu ember lebih kali... he..he.. Orang tetep akan melihat aku adalah orang yang super woman....he..he...

Yang Muda

Saat muda identikkah dengan nongkrong, jalan, berhura-hura dengan uang mencari kesenangan. Bagaimana dengan yang tidak bisa memilikinya, melakukannya atau tidak ada ketertarikan dengan hal-hal itu. Disebutnya dengan ‘tidak asyik denganmu’. Sekedar itukah menjadi muda, wujud aktualisasi menjadi muda bagi yang sudah berkarya dan sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Tidak terpikirkah untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan uang yang sudah kita miliki selain untuk kesenangan pribadi yang sementara. Yang mungkin hanya bertahan sehari saja. Wujud kepemilikan karena dorongan keinginan dan tentunya hanya berkutat dengan hal-hal sendiri. Selagi muda, selagi punya uang sendiri selagi entah apalagi, ternyata hanya seperti itu sajakah. Refreshinglah yang terkadang menjadi alasan, padahal stress atau dorongan dari kerja atau lingkungan juga tidak ada. Menikmati hidup, di saat muda, seperti itukah caranya. Dan pastinya, perbedaan latar belakang, sosial keluarga akan berpengaruh dalam mena...