”disini kuberdiri di depan cermin
kulihat diriku dalam bayangan yang masih buram
kuperlukan cahaya agar kulihat
diriku seutuhnya”
Masalah cinta akan tetap merupakan sesuatu yang menarik dan misterius dalam kehidupan ini. Kepada siapa, kapan dan dimana tidak ada yang tahu. Datang dan pergi begitu saja tanpa permisi kepada yang mempunyai hati. Dari yang muda sampai tua, dari kutub utara sampai kutub selatan, dari kita lahir sampai masuk liang lahat tak pernah luput dari cinta. Ada yang bilang kehidupan ini ada karena adanya cinta. Sebesar itukah pengaruh cinta dalam hidup ini? Tidak perlu jawaban yang panjang lebar karena sekitar kita sudah memberikan jawaban. Dan kehidupan ini akan musnah ketika cinta itu tidak ada lagi disini.
Maka jangan heran kalau banyak musisi yang menciptakan lagu bertemakan tentang cinta. Terkadang bosan juga mendengarnya. Tapi bagaimana lagi lha wong permintaan pasarnya juga seperti itu. Seperti layaknya lapisan atmosfer yang mengelilingi bumi ini cinta juga berlapis-lapis, ada tingkatan-tingkatannya lho dan setiap orang mempunyai representasi yang berbeda-beda tentang cinta. Cinta yang seperti apa yang pernah dirasakannya.
Bagaimana tingkatan cinta ”sebenarnya cinta” itu? Aku juga belum tahu, karena yang aku rasakan kayaknya masih jauh dari itu, tapi aku ambil contoh ajalah biar terkesan agak romantis...he..he... seperti yang ada dalam syair milik Sapardi Djoko Damono. Menurut pendapatku isi syairnya berbicara mengenai cinta yang ”sebenarnya cinta” dimana dalam ”sebenarnya cinta” itu bersemayam cinta yang tanpa bersyarat, penuh keikhlasan dan akan tetap terasa kebahagiannya walaupun sang pecinta tak dikenal, dianggap tak pernah ada atau bahkan hancur sekalipun. Ck..ck..
Seperti yang tertulis di buku-buku, cinta pada tingkatan yang tertinggi adalah cinta kepadaNya. Tentunya yang bisa mencapai tingkatan itu hanya orang-orang tertentu saja. Dan kita takkan pernah bisa merasakan cinta pada tingkatan yang lebih tinggi kalau kita tidak pernah merasakan cinta pada tingkatan yang terendah, bagaimana bisa mau mencintai Yang Tertinggi kalau rasanya cinta aja nggak tahu? Oleh sebab itu cinta kepada sesama adalah first step...langkah awal untuk menuju step berikutnya. Dengan begitu kita akan dapat merasakan nikmatnya orang yang mencinta baik dikala bahagia ataupun pedihnya. Sebelum mencintai kekasih sejati, maka cintailah makhluk ciptaannya dulu.
Jadi, buat temanku yang kemarin curhat karena sedang jatuh cinta. Syukurilah karena itu adalah anugrah. Jangan berprasangka yang macam-macam dulu, nikmatilah saja he..he... Cinta adalah perasaan dan tindakan yang wajar walaupun kadang tidak rasional.
Dan untuk orang yang kucintai, It's hard to say............, because it's not easy to be me.
Komentar