Langsung ke konten utama

Menangislah...




"saat aku tertawa di atas semua

saat aku menangisi kesedihanku
................................
saat aku mencoba merubah segalanya
saat aku meratapi kekalahanku"
by d'Massive




Dengan menangis dapat memberikan keseimbangan pada jiwa....
lha kok bisa....?
Jangan berpikir kalo menangis hanya karna sedih, atau meratapi sesuatu..........
Dengan menangis dapat memberikan kekuatan, dapat memberikan penerang, apa yang harus dilakukan selanjutnya, dalam kondisi emosi yang kacau.....ibaratnya seperti lentera dalam gelapnya malam..oleh karna itu menangislah..........
Katanya lho...menangis adalah salah satu cara untuk membersihkan hati......
terus mosok harus sering menangis sich....he..he..

Kalo mo jujur aku bisa sampai di sini, di Jakarta yang tak pernah terbayang sebelumnya...dibalik semuanya itu udah banyak cucuran airmata yang udah tertumpah.........kalo mau ditempatin di wadah satu ember lebih kali...he..he..

Orang tetep akan melihat aku adalah orang yang super woman....he..he...padahal mereka nggak tahu dibelakangnya.
Aku harus tetep bersyukur atas semuanya, imej masih tetep terjaga....rapi...he..he..

Sebenarnya aku adalah orang tercengeng di dunia lho......dikit-dikit nangis ..he..he..jadi malu...
sambil denger lagu ini aja udah bikin hati ini terharu.....hiks..hiks....
sudahlah....semuanya pasti berlalu...dan berakhir...........

Oh Please, kapan berakhirnya? meratapi kekalahan kok lama banget

Kata Mutiara Hari ini :
"Tidaklah penting berapa lama kita hidup, melainkan hidup yang bagaimana yang telah kita jalani" (When Tommorrow Comes-Peter O'Conner)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencarian ataukah Penemuan ?

Telah memasuki satu bulan rutinitas harianku dijungkirbalikkan oleh jadwal kerja yang baru. Pagi hari saat semua sibuk menuju tempat mengais rejekinya, aku pulang dengan membayangkan indahnya berada di antara pelukan bantal dan guling. Malam hari, jam delapan malam, belumlah malam, masih sore untuk ukuran kota Jakarta, saat semua sedang melepas penat dan letihnya, aku malah berjalan di antara temaram lampu jalan menuju tempat yang katanya tempat mendulang rejeki. Tengah malam, saat kesunyian mencapai puncaknya, saat semesta hening sesaat, aku masih disibukkan di depan komputer dan kertas-kertas. Jungkir balik, pagi dan siang jadi malam, malam jadi siang. Sesaat menyenangkan karena keluar dari rutinitas selama bertahun-tahun. Tetapi di antara sesaat  dan hal yang menyenangkan itu ada hal-hal yang tidak menyenangkan. Berangkat di malam hari  adalah bagian yang tidak menyenangkan, walaupun libur 2 harinya sangat sangatlah menyenangkan. Dan aku berbahagia untuk itu. J...

Yang Muda

Saat muda identikkah dengan nongkrong, jalan, berhura-hura dengan uang mencari kesenangan. Bagaimana dengan yang tidak bisa memilikinya, melakukannya atau tidak ada ketertarikan dengan hal-hal itu. Disebutnya dengan ‘tidak asyik denganmu’. Sekedar itukah menjadi muda, wujud aktualisasi menjadi muda bagi yang sudah berkarya dan sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Tidak terpikirkah untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan uang yang sudah kita miliki selain untuk kesenangan pribadi yang sementara. Yang mungkin hanya bertahan sehari saja. Wujud kepemilikan karena dorongan keinginan dan tentunya hanya berkutat dengan hal-hal sendiri. Selagi muda, selagi punya uang sendiri selagi entah apalagi, ternyata hanya seperti itu sajakah. Refreshinglah yang terkadang menjadi alasan, padahal stress atau dorongan dari kerja atau lingkungan juga tidak ada. Menikmati hidup, di saat muda, seperti itukah caranya. Dan pastinya, perbedaan latar belakang, sosial keluarga akan berpengaruh dalam mena...